Merdeka hanya dimiliki oleh
insan berwatak ruhani yang berhasil membebaskan diri dari belenggu tubuh dan
kepalsuan logika hukum procedural yang manipulatif. Insan merdeka berpegang
teguh pada prinsip, memiliki integritas, dan rela berkorban demi tegaknya
keadilan dan terbukanya tabir kebenaran.
Merdeka merupakan hak setiap
warga negara Indonesia. Namun, merdeka yang sesungguhnya hanya dimiliki
individu yang benar-benar menyakini kebenaran Allah SWT didalam hatinya dan
menerapkan nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap individu
yang merasakan kemerdekaan didalam hatinya akan senantiasa menegakkan
nilai-niai ketuhanan untuk mewujudkan kebenaran yang sesungguhnya. Jadi, setiap
individu harus berusaha untuk menerapkan nilai-nilai ketuhanan didalam dirinya
untuk selalu berpegang teguh pada kebenaran dan tidak mengikuti hawa nafsu yang
ada di diri kita.
Sesuai dengan surat Al-Anfal
ayat 39, yang artinya : “dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan
supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari
kekafiran), maka sesungguhya Allah maha melihat apa yang mereka kerjakan”.
Jadi. Fitnah disini adalah hawa nafsu yang ada didiri kita, kita harus bia
mengontrolnya dengan baik agar hawa nafsu tersebut tidak menguasai diri kita
dan setiap pekerjaan yang kita lakukan akan selalu dilihat oleh Allah. Oleh
karena itu,kita harus mengerjakannya dengan sepenuh hati.
Dalam Q.S Ibrahim, aat 24-27
menjelaskan tentang iman dan keyakinan seseorang. Pada ayat 24-25, bermakna
bahwa pohon yang baik akan berbuah baik serta melimpah. Begitulah perbuatan
baik seorang mukmin yang selalu menebarkan kebaikan ditengah masyarakat.
Perkataan benar senantiasa kuar dan kokoh, maka kebenaran senantiasa tetap dan
abadi. Pada ayat 26, bermakna kalimat yang buruk dan tidak ada dasar
kebenarannya yang keluar dari mulut yang kotor tidak akan abadi. Karena
kebatilan tidak dapat mengalahkan kebenaran, kebenaran tetap abadi. Pada ayat
27, bermakna kaum mukminin harus mengetahui bahwa melalui keimanan nya, allah
meneguhkan mereka dan tidak akan membiarkan propaganda musuh mempengaruhinya.
Jadi, berbuat baiklah kepada
setiap manusia dan selalu menjunjung tinggi kebenaran serta berkata-kata dengan
kalimat yang baik. Sesuai dengan firman allah dalam Q.S Ar-rahman ayat 60, yang
artinya “tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)”. Setiap kita
melakukan kebaikan, allah pasti akan membalasnya dengan kebaikan pula.
Referensi : Buku Lingkar
Studi Pekanan (LSP) Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) UNTIRTA