Jumat, 30 Desember 2016

Kepribadian



     Kepribadian dalam bahasa inggris lebih dikenal personality dan dalam bahasa latin lebih dikenal dengan persona. Pada mulanya kata persona ini dianalogikan pada topeng yang biasa digunakan oleh pemain sandiwara pada zaman romawi dalam memainkan perannya. Lambat laun,kata persona ini berubah menjadi istilah yang mengacu pada gambaran sosial tertentu yang diterima individu dari kelompok atau masyarakatnya, kemudian individu tersebut diharapkan bertingkah laku berdasarkan atau sesuai dengan gambaran sosialnya. Jadi setiap tingkah laku yang dilakukan oleh individu, itu menggunakan topengnya.

    Kepribadian adalah organisasi yang dinamis yang ada didalam diri kita (watak, sikap, karakter, tempramen, tingkah laku, dan yang lainnya). Kepribadian manusia itu bersifat ajeg (tetap). Jika ada seseorang yang mengatakan bahwa kita sering berubah itu bukanlah karena kepribadian yang kita miliki. Kita tidak bisa menyimpulkan kepribadian seseorang hanya dengan melihat tingkah lakunya. Karena mungkin saja dia menunjukan sifatnya bukan kepribadiannya, ingat bahwa yang dapat berubah adalah sikap bukan kepribadian.

     Ada faktor yang membentuk kepribadian yaitu ciri fisik dan ciri faali. Ciri fisik seperti, kurus, gemuk, tinggi, pendek, mancung, dan yang lainnya. Kemudian ciri faali seperti kapasitas otak tertentu. Jika kita memilki tubuh yang idea itu akan mempengaruhi seseorang dalam membentuk kepribadiannya untuk lebih percaya diri dan jika seseorang memilki kecerdasan yang tinggi kemungkinan dia akan lebih mudah untuk membentuk kepribadiannya.

    Pengalaman juga bisa mempengaruhi kepribadian manusia. Pengalaman manusia terbagai menjadi pengalaman umum dan pengalaman khusus. Pengalaman umum misalnya, sejak dahulu kita diajarkan oleh orang tua untuk berpamitan sebelum keluar rumah untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari sepereti salim, pengalaman itu akan terbawa hingga sekarang. Ketika kita bertemu dengan orang yang lebih tua atau bertemu guru/dosen, maka kita akan melakukan hal yang sama. Kemudian pengalaman khusus, biasanya tentang pengalaman buruk atau menyenangkan yang pernah kita alami, seprti Terpeleset didepan umum, tenggelam di kolam renang, dan yang lainnya.

    Untuk bisa mengetahui kepribadian seseorang memerlukan waktu yang tidak sebentar, perlu proses untuk mengetahuinya. Kita perlu menyadari serta melakukan intropeksi diri agar bisa mengetahui kepribadian kita. Jadi kenalilah kepribadian anda.

Terima kasih, semoga bermanfaat.


Referensi : Referensi : Sobur, Alex. 2016. Psikologi Umum. Edisi Keenam. Bandung : CV Pustaka Setia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar