Dalam bimbingan ada prinsip dasar yang dijadikan landasan
bagi layanan bimbingan. Prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofis
tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian layanan bantuan atau
bimbingan, baik disekolah maupun diluar sekolah. Prinsip-prinsipnya sebagai
berikut :
A.
Bimbingan diperuntukan bagi semua individu
Artinya bimbingan diberikan pada semua
individu atau peserta didik, baik yang bermasalah maupun yang tidak bermasalah,
pria maupun wanita, baik anak-anak, remaja, dan dewasa. Sebuah pemahaman yang
kurang tetap jika memandang bimbingan itu hanya untuk individu yang bermasalah
karena pada dasarnya setiap orang butuh bimbingan untuk dapat memahami dirinya,
pemahaman itu tidak datang dengan sendirinya melainkan ada sebuah proses
pembelajaran menuju sebuah pemahaman. Pendekatan yang digunakan dalam bimbingan
lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif), dan
lebih mengutamakan teknik kelompok.
B.
Bimbingan bersifat individualisasi
Artinya setiap individu bersifat unik
(berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan individu dibantu untuk
mengembangkan keunikannya tersebut. Keunikan disini adalah potensi, karakter,
dan yang lainnya. Individu dibantu untuk mengenal lebih dalam tentang dirinya,
setelah sudah mengenal dan memahaminya barulah individu mengembangkan
keunikannya.
C.
Bimbingan menekankan hal yang positif
Pada kenyataannya masih ada individu yang
memiliki persepsi yang negative terhadap bimbingan, karena dipandang sebagai
satu cara yang menekan aspirasi atau memaksa. Sebenarnya bimbingan merupakan
proses pemberian bantuan yang menekankan kekuatan individu, karena bimbingan
adalah cara membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan
dorongan, percaya terhadap kemampuan diri, dan peluang untuk berkembang.
D.
Bimbingan merupakan usaha bersama
Bimbingan bukanlah hanya tugas atau
tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru, kepala sekolah, serta
individu itu sendiri. Karena pihak pembimbing hanyalah sebagai fasilitator yang
mengarahkan individu itu untuk menyelesaikan masalahnya, jadi semua pihak harus
saling membantu satu sama lainnya.
E.
Pengambilan keputusan merupakan hal yang
esensial dalam bimbingan.
Bimbingan mempunyai peranan untuk
memberikan informasi dan nasihat kepada individu dalam proses pengambilan
keputusan. Individu akan diarahkan agar dapat melakukan pilihan dan mengambil
keputusan, karena tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan kemampuan
individu untuk memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan. Menurut Jones
et.al. (1970), kemampuan untuk membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan
bawaan, tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Maka dari itu, individu harus
mengembangkan kemampuannya dalam mengambil keputusan.
F.
Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting
(Adegan) kehidupan
Bimbingan tidak hanya berlangsung disekolah,
tetapi juga dalam lingkungan keluarga, perusahaan, lembaga pemerintah/swasta,
dan lingkungan masyarakat. Bidang layanan bimbingan pun bersifat multi aspek,
yaitu aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan pekerjaan. Ini berarti setiap
individu membutuhkan bimbingan dalam rentan kehidupannya.
Referensi : Yusuf, Syamsu dan Nurihsan, Juntika.
2014. Landasan Bimbingan dan Konseling. Edisi Kedelapan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar