Kewajiban setiap manusia adalah mengenal tuhannya dan
mengenal siapa dirinya. Untuk mengetahui itu hal yang bisa dilakukan adalah
dengan introspeksi diri, menanyakan kepada diri sendiri, siapakah aku ?
darimana aku berasal dan mau kemana seluruh hidup ini didedikasikan ?
Ketika diajukan pertanyaan seperti siapakah aku?, setiap
orang akan menjawab dengan perspektif yang berbeda-beda sesuai dengan
pengetahuannya. Ada yang menjawab dengan menyebutkan siapa namanya, misalkan
karina putri dan ada yang menjawab aku adalah manusia, ketika ada yang menjawab "aku adalah manusia" lalu tanyakan lagi, siapakah manusia
itu?
Manusia adalah roh yang berjalinkelindan dengan jasad.
Kehidupan manusia terjadi ketika roh dituipkan Allah ke dalam jasad manusia ketika berada pada fase janin dalam
kandungan . selanjutnya manusia tumbuh
dan berkembang menjadi manusia dewasa yang dipengaruhi oleh proses biologis
(jasad), proses kognitif (akal pikiran), dan proses sosial emosional. Dalam
Q.S. As Sajadah ayat 7-9 dijelaskan tentang asal usul manusia. “Allah memulai
penciptaaan manusia dari tanah. Kemudian dia menjadikan keturunannya dari
saripati air yang hina. Kemudian dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya
roh (ciptaannya) dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati ;
tetapi kamu sedikit sekali bersyukur”. Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa
manusia terdiri dari unsur jiwa, hati, pikiran, pancaindra, dan tubuh. Lalu ada
kalimat “ kamu sedikit sekali bersyukur”. Setiap manusia selalu punya ambisi
untuk mencapai apa yang diinginkannya setelah mereka sudah berhasil
mendapatkannya mereka terkadang lupa bahwa itu semua terjadi karena campur
tangan allah, namun ada yang berpikiran bawa itu semua terjadi karena kerja
kerasnya disaat mereka sudah berada pada puncak kejayaannya mereka lupa untuk
bersyukur kepada allah, maka kita harus ingat bahwa bersyukut adalah kunci
kesuksesan seseorang. Syukur berarti menjaga,memelihara, dan memanfaatkan
segala nukmat yang allah berikan untuk peningkatan kualitas hidup,keluarga, dan
masyarakat dlam rangka beribadah kepada allah.
Sikap syukur tercermin dalam perilaku manusia untuk memenuhi
kebutuhan dirinya secara adil. Memenuhi kebutuhan jiwa, hati, pikiran, dan
tubuhnya secara simbang, tanpa mengurangi atau melebihkan. Tubuh kita
membutuhkan oksigen, nutrisi berupa makanan yang halal dan bergizi, olahraga,
dan istirahat. Sedangkan jiwa kita/ruhani kita membutuhkan arah, tujuan dan
makna hidup. Kebutuhan tersebut harus kita penuhi agar tidak menggangu
aktivitas sehari-hari.
Manusia bukan hanya tubuh dan jiwa (fisik dan psikis).
Manusia memiiki akal pikiran yang harus diasah melalui pendidikan yang
memberdayakan. kecerdasan akal dikembangkan melalui kegiatan belajar mengajar.
Hal tersebut lah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya, manusia
memiliki akal untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan mengembangkan ilmu. Allah
mengajarkan ilmu pengetahuan sehingga akal manusia menjadi aktif dan cerdas. Akal
yang cerdas ditandai dengan kemampuan memecahkan masalah secara tepat dengan
analisis yang akurat.
Karakter orang yang sukses adalah tekun, mengenal dirinya,
pandai mengendalikan diri, dan sanggup menjaga motivasi dan komitmen sehingga
pantang menyerah. Disisi lain allah mengajarkan bahwa kemakmuran adalah milik
orang-orang yang bersyukur, orang yang memiliki empati terhadap orang lain dan
membangun persahabatan dengan sesama umat manusia. Menjadi pribadi yang cerdas,
mandiri, dan berakhlak mulia membutuhkan proses, dari proses itulah kita bisa mengambil
hikmah atau pelajaran yang berguna dimasa depan dan lebih mengenal siapa diri
kita.
Referensi : Buku Lingkar Studi Pekanan (LSP) Matakuliah
Pengembangan Kepribadian (MPK) UNTIRTA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar