Konsep diri

Konsep diri merupakan pandangan seseorang tentang dirinya sendiri, melihat gambaran tentang bagaimana seseorang melihat, menilai , menyikapi diri dari idealismenya.

Konsep diri memiliki tiga unsur :

      1.       Pengetahuan tentang diri sendiri

Wawasan tentang diri sendiri semakin lama semakin luas sesuai dengan perkembangan dinamika konsep dirinya. Ia akan mengetahui identitas dirinya, apa yang disukai dan tidak disukai. Jika seseorang ingin sukses dalam segala hal, baik dalam belajar, berteman, berkarier, berkeluarga dan sukses dunia akhirat, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah mengenal dirinya.

      2.       Pengharapan terhadap diri sendiri

Setiap individu pasti memiliki harapan yang ingin dicapainya. Disebut juga dengan “diri ideal”, yaitu harapan dan kemungkinan dirinya menjadi apa kelak sesuai dengan keinginannya. Setiap orang akan memiliki harapan yang berbeda-beda, harapan ini bisa berkaitan dengan cita-cita. Pengharapan ini sebaiknya dijadikan motivasi agar semangat dalam meraihnya bukan sebagai beban dalam hidup yang nantinya dapat memicu perilaku menyimpang.

      3.       Penilaian terhadap diri sendiri

Disadari atau tidak setiap kita melakukan tindakan sesuatu, kita akan menilai diri kita sendiri. Penilaian ini akan menimbulkan rasa menghargai diri sendiri. Hasil penilaian, antara harapan yang dibentangkan dengan fakta yang ada didalam diri akan menghasilkan “Rasa Harga Diri”. Semakin banyak ketidaksesuaian antara keinginan dan keadaan nyata pada diri sendiri maka, semakin rendah rasa harga dirinya. Sebaliknya orang yang hidupnya mendekati keinginannya, menyukai apa yang dikerjakannya maka akan semakin tinggi rasa harga dirinya.

Terdapat juga konsep diri positif dan negative. Konsep diri positif artinya bisa menerima keadaan dirinya apa adanya dengan menerima segala kekurangan dan kelebihannya. Dia tidak merasa terancam jika di kritik serta tidak berbangga diri ketika dipuji atau disanjung. Sedangkan, konsep diri negatif artinya individu tidak banyak mengetahui tentang dirinya, tidak melihat secara utuh kelebihan dan kekurangannya, melainkan hanya terfokus pada kelebihan atau kekurangannya. Jika terfokus pada kelebihannya maka ia akan menjadi sombong, jika hanya fokus pada kelemahannya ia akan menjadi rendah diri.

Referensi : Modul Bimbingan dan Konseling