Pada dasarnya, banyak hal
yang dapat mempengaruhi cita-cita, baik yang berasal dari dalam diri maupun
dari luar. Cita-cita diperlukan bagi setiap individu agar hidupnya menjadi
terarah. Dengan adanya cita-cita membuat individu memiliki semangat untuk
mencapai tujuan-tujuan hidupnya. Berikut merupakan faktor yang mempengaruhi
cita-cita :
1.
Latihan dan lingkungan sejak kecil
Jika
seorang anak dari kecil sudah dilatih untuk mengembangkan potensinya, besar
kemungkinan ia akan memiliki cita-cita sesuai dengan potensinya. Misalnya sejak
kecil ia sudah dilatih bermain bola, maka kemingkinan setelah dewasa ia akan
memiliki cita-cita sebagai atlet. Begitu juga dengan anak yang tumbuh dalam
lingkungan pecinta seni, memiliki kemungkan untuk menjadi seniman atau
setidaknya akn mencintai seni.
2.
Ambisi orang tua
Biasanya
disebabkan oleh cita-cita orang tua yang tidak tercapai, maka ia akan
mengarahkan anaknya untuk memilih cita-cita tertentu sejak kecil dan dilatih
untuk dapat mewujudkan cita-cita tersebut. Ambisi orang tua ini kurang efektif
untuk menetukan cita-cita, karena setiap anak terlahir sudah memiliki potensi.
Jadi jangan paksa anak untuk menuruti keinginan orang tua jika tidak sesuai
dengan potensinya.
3.
Tokoh idola
Anak
yang mengidolakan seorang atlet, biasanya berkeinginan untuk menjadi atlet juga
sesuai tokoh idolanya,itu karena ia ingin mengikuti jejak tokoh idolanya.
4.
Persaingan dengan orang lain
Persaingan
dengan teman sebaya sering menyebabkan seseorang tidak mau kalah dalam hal
cita-cita. Jika temannya memiliki cita-cita tertentu maka ia akan berusaha
untuk bersaing dalam mencapai cita-cita tersebut.
5.
Tradisi, norma, adat, dan kebiasan yang
berlaku
Dapat
kita jumpai dimasyarakat, ada profesi-profesi tertentu yang sering mendapat
penghargaan yang tinggi di masyarakat daerah tertentu sehubungan dengan adat
yang ada disana. Misalnya banyak anak remaja di Flores yang ingin menjadi
pastor karena profesi ini mempunyai status sosisl yang tinggi di masyarakat
Flores.
6.
Pengalaman-pegalaman masa lalu
Misalnya
seseorang pernah mederita penyakit phobia (takut yang tak beralasan akan
sesuatu), maka kemungkinan ia ingin menjadi seorang psikolog. Dengan menjadi
seorang psikolog ia bisa mengobati phobianya tersebut.
7.
Minat
dan nilai-nilai yang dianut
Jika
seseorang memilki nilai kehidupan yang dianutnya seperti nilai keadilan sosial,
maka itu dapat membuatnya menjadi seorang relawan, hakim, dan lainnya.
Apapun
faktor yang mempengaruhi cita-cita selama itu sesuai dengan potensinya maka
akan menjadi hal yang diperbolehkan untuk seorang anak mengikutinya.
Sekian informasi yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat.
Referensi
: Mulyaningtyas, B.Renita dan Hardiyanto, Yusuf P. 2007. Bimbingan dan
Konseling. Jakarta : Erlangga.
Artikelnya bagus, semoga yang mempunyai cita-cita terinspirasi dan menjadi semangat untuk menggapai impian tersebut.
BalasHapusNgomong soal cita-cita tentunya ada resolusi yang harus direncakan, terlebih untuk hal keuangan. ga usah jauh-jauh.. dari tahun 2019 ini juga bisa kok!
resolusi keuangan 2019